ID Tekno - Dunia anak-anak saat ini berbeda dengan masa kecil anda dulu. Belasan hingga puluhan tahun silam, saat berkenalan dengan teman baru di hari pertama masuk sekolah, anda mungkin masih malu-malu. Saat keberanian telah terkumpul, anda mulai mengulurkan tangan sambil menyebutkan nama sendiri. "Aku Setyo, kamu siapa?"
Berawal dari perkenalan singkat tersebut, kemudian sobat mungkin menanyakan nomor telepon dan alamat rumahnya. Sekarang situasinya berbeda dengan masa kecil anda dulu. Tetapi menanyakan nama tetap dilakukan. Namun, pertanyaan selanjutnya berubah. "Nomor HP-mu berapa?" Punya ef-bi ( maksudnya
Facebook )/BBM/Twitter/Whatsapp/Line gak?
Itu baru contoh yang sangat sederhana. Kenyataannya jauh lebih kompleks. Berawal dari sama-sama aktif di
media sosial, antarteman saling mengejek. Ujung-ujungnya terjadi pertengkaran. Ada juga anak yang dibawah lari oleh 'teman' media sosialnya, terutama Facebook.
Sebagai orang tua, apakah yang harus anda lakukan? Melarang anak untuk menggunakan sosial media bukanlah langkah yang tepat. Biasanya anda akan dianggap sebagai orang tua yang jahat. Semakin anda melarangnya, anak justru akan semakin penasaran untuk menggunakan media sosial. Anak anda akan melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.
Daripada anda melarangnya, tetapi anak diam-diam menggunakannya lebih baik anda mengizinkan anda anda menggunakan sosial media secara terkontrol.
Lagipula, sosial media sebenarnya juga mempunyai sisi atau dampak dan manfaat positif bagi mereka. Biarkan anak menggunakan sosial media. Anda bertugas memantau dan membatasi penggunaannya.
Inilah beberapa poin yang harus anda perhatikan sebagai orang tua. Oh iya, anak yang dimaksud di tulisan ini adalah seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun.
Ketahui password akun sosial media anak
Dalam pantauan admin, Facebook merupakan sosial media yang paling banyak diminati dan dimiliki oleh anak-anak Indonesia. Urutan berikutnya adalah Instagram. Tidak sedikit juga anak-anak yang rutin memakai aplikasi pesan instant, seperti Blackberry Messenger (BBM), Whatsapp, dan Line. Dengan mengetahui password dan pertanyaan keamanan rahasia milik akun sosial media anak, Anda akan lebih mudah memantau atau mengetahui penggunaan sosial media anak.
Dalam situasi tertentu, anda juga dapat melakukan langkah cepat untuk mengamankan anak dan akunnya. Sebut saja, karena asal mengklik link yang tidak jelas atau akun sosial media anak anda suatu saat di-hack ( diretas ) oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berbekal pertanyaan keamanan rahasia dan kata sandi alias password, anda dapat mengambil alih akun anak anda yang telah di-hack.
Jadilah teman atau follower anak anda
Jika anak anda aktif di Facebook, seharusnya anda menjadi salah satu temannya. Sementara itu, apabila anak anda sering memakai Twitter atau Instagram, silahkan menjadi follower atau pengikutnya. Tujuannnya, adalah untuk memantau aktivitas anak anda di sosial media.
Lakukan pengaturan privasi sesuai dengan keperluan
Penyedia layanan sosial media biasanya mengizinkan pemakai untuk melakukan aneka pengaturan. Salah satunya pengaturan privasi alias privacy settings. Seyogianya anda mengubah pengaturan privasi akun sosial media anak anda supaya tidak bebas dibaca oleh semua orang.
Aturlah agar hanya teman, pengikut ( follower ), atau orang terdekat yang bisa melihat foto yang diunggah alias diupload, status atau tweet jika di twitter, maupun pesan.
Sebatas memantau
Selama menjadi teman atau pengikut di akun sosial media milik anak anda, posisikan anda sebatas pemantau. Jangan sampai ikut berkomentar apalagi sampai memarahinya.
Jika anda merasa pesan atau foto yang diupload anak anda kurang tepat, jangan sampai menegurnya di sosial media ataupun secara langsung ( di dunia nyata ). Nasihati anak anda dengan baik dan menggunakan kata-kata yang halus.
Belum ada tanggapan untuk "Tips menjaga anak di sosial media"
Post a Comment
Peraturan dalam berkomentar :
1. Dilarang menaruh live link
2. Berkomentarlah dengan kata yang sopan dan relevan
3. Dilarang promosi produk